FISIKA 1
BAB 1. PENGUKURAN
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat mengelompokkan besaran-besaran fisika
dan satuannya ke dalam besaran pokok dan besaran turunan, serta mengukur besaran-besar
an fisika dengan satuan baku dan satuan tidak baku.
Sebelum mempelajari lebih lanjut, apakah fisika itu ?
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-ge
jala alam itu yang dinyatakan dalam zat dan energi.
Dalam kehidupan sehari hari banyak kegiatan yang berhubungan dengan fisika, seperti
mengukur panjang kayu, mengukur tinggi badan , menimbang massa atau berat, dll.
Dalam bab ini kalian akan mempelajari mengenai besaran , satuan , dan pengukuran yang
memncakup materi berikut ini :
1. Pengertian Besaran, Satuan, dan Pengukuran.
2. Besaran Pokok.
3. Besaran Turunan.
* Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai (satuan)
* satuan adalah besaran pembanding yang dipakai dalam pengukuran .
* Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran
tertentu yang ditentukan sebagai satuan.
Besaran yang biasa digunakan dalam fisika dibedakan menjadi dua , yaitu besaran pokok
dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok terdiri dari tujuh buah , yaitu seperti pada tabel dibawah ini ;
Tabel 1.1 Besaran Pokok
N0. Basaran pokok Nama satuan Lambang satuan
1 Panjang meter m
2 Massa kilogram kg
3 Waktu second (detik) s
4 Kuat arus listrik ampere A
5 Temperature / suhu kelvin K
6 Intensitas cahaya kandela cd
7 Jumlah Zat mole mol
Pada kenyataannya, diberbagai didaearah di bumi ini masih digunakan berbagai macam
satuan untuk suatu besaran.
Misalnya dalam mengukur panjang , ada yang menggunakan satuan hasta , jengkal, kaki, atau
langkah dan sebagainya.
Hal tersebut menimbulkan perbedaan nilai hasil pengukuran . Itulah sebabnya satuan-satuan
tersebut tidak dapat berlaku secara internasional .
Satuan yang tidak diakui secara internasional disebut satuan tidak baku. Untuk itu , perlu dite-
tapkan suatu sistem satuan yang berlaku secara internasional yang berfungsi sebagai satuan
standar ( atau disebut juga dengan satuan baku ).
Pada tahun 1960, sejumlah ilmuwan mengadakan konferensi internasional yang menye-
pakati satuan baku dengan nama Satuan Sistem Internasional ( SI ).
Sistem ini meenggantikan semua sistem lain yang terdapat dinegara-negara yang mengguna-
kan sistem matrik sendiri.
Satuan Sistem Internasional harus memenuhi 3 syarat, yaitu :
1. Satuan itu tetap, tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun.
2. Bersifat Internasional , sehingga dapat dipakai dimanapun.
3. Mudah ditiru oleh setiap orang yang menggunakan.
Pada tahun 1971 dalam konferensi umum mengenai berat dan ukuran yang ke-14 ditetap-
kan tujuh besaran pokok seperti pada tabel 1.1.
Sistem Satuan Internasional ( Sistem Matrik ) ada dua macam yaitu :
* Sistem mks ( meter - kilogram - sekon )
* Sistem cgs ( centimeter - gram - sekon )
Selain itu, terdapat sistem satuan lain yang masih banyak digunakan dibeberapa negara ,
yaitu, satuan sistem Inggris atau sistem fps diantaranya adalah sebagai berikut.
- Satuan panjang dinyatakan dalam kaki (feet).
- Satuan massa dinyatakan dalam pound.
- Satuan waktu dinyatakan dalam sekon.
Kesetaraan antara sistem mks, cgs, dan Inggris adalah sebagai berikut :
1 kg = 1.000 g
1 m = 100 cm
1 feet = 0,3048 m
A. Panjang
Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruangan. Menurut satuan SI besaran panjang
dinyatakan dalam meter.
Perlu diketahui bahwa lebar, tinggi, jarak, kedalaman, keliling, dan garis tengah juga merupa-
kan besaran panjang.
Sebelum adanya kesepakatan penggunaan SI, standar satuan panjang internasional pertama
adalah sebuah batang yang terbuat dari batang campuran platina-iridium yang disebut seba-
gai meter standar.
Saat ini alat tersebut disimpan di The Internasional Bureau of Weights and Measures Paris.
Kendala penggunaan meter standar batang platina-iridium adalah :
1. Mudah rusak dan sukar untuk dibuat ulang.
2. Ketelitian pengukurannya tidak lagi memadai untuk ilmu pebgetahuan dan teknologi mo-
dern.
Untuk memecahkan masalah tersebut , tahun 1960 para ahli fisika melakukan konferensi
umum mengenai Berat dan Ukuran, pada pertemuan tersebut diputuskan bahwa panjang
1 meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran sinar jingga merah
dari atom Krypton-86 (simbol Kr-86) dalam ruang hampa.
Yang ketelitiannya lebih tinggi dibandingkan batang platina-iridium.
Pada tahun 1983, standar meter diubah lagi menjadi satu meter sama dengan jarak yang ditem
puh cahaya dalam ruang hampa selama 299.792.458 sekon.
Alat ukur panjang yang biasa digunakan adalah, mistar atau penggaris, jangka sorong , dan
mikrometer sekrup.
»» BACA SELENGKAPNYA
BAB 1. PENGUKURAN
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat mengelompokkan besaran-besaran fisika
dan satuannya ke dalam besaran pokok dan besaran turunan, serta mengukur besaran-besar
an fisika dengan satuan baku dan satuan tidak baku.
Sebelum mempelajari lebih lanjut, apakah fisika itu ?
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-ge
jala alam itu yang dinyatakan dalam zat dan energi.
Dalam kehidupan sehari hari banyak kegiatan yang berhubungan dengan fisika, seperti
mengukur panjang kayu, mengukur tinggi badan , menimbang massa atau berat, dll.
Dalam bab ini kalian akan mempelajari mengenai besaran , satuan , dan pengukuran yang
memncakup materi berikut ini :
1. Pengertian Besaran, Satuan, dan Pengukuran.
2. Besaran Pokok.
3. Besaran Turunan.
* Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai (satuan)
* satuan adalah besaran pembanding yang dipakai dalam pengukuran .
* Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran
tertentu yang ditentukan sebagai satuan.
Besaran yang biasa digunakan dalam fisika dibedakan menjadi dua , yaitu besaran pokok
dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok terdiri dari tujuh buah , yaitu seperti pada tabel dibawah ini ;
Tabel 1.1 Besaran Pokok
N0. Basaran pokok Nama satuan Lambang satuan
1 Panjang meter m
2 Massa kilogram kg
3 Waktu second (detik) s
4 Kuat arus listrik ampere A
5 Temperature / suhu kelvin K
6 Intensitas cahaya kandela cd
7 Jumlah Zat mole mol
Pada kenyataannya, diberbagai didaearah di bumi ini masih digunakan berbagai macam
satuan untuk suatu besaran.
Misalnya dalam mengukur panjang , ada yang menggunakan satuan hasta , jengkal, kaki, atau
langkah dan sebagainya.
Hal tersebut menimbulkan perbedaan nilai hasil pengukuran . Itulah sebabnya satuan-satuan
tersebut tidak dapat berlaku secara internasional .
Satuan yang tidak diakui secara internasional disebut satuan tidak baku. Untuk itu , perlu dite-
tapkan suatu sistem satuan yang berlaku secara internasional yang berfungsi sebagai satuan
standar ( atau disebut juga dengan satuan baku ).
Pada tahun 1960, sejumlah ilmuwan mengadakan konferensi internasional yang menye-
pakati satuan baku dengan nama Satuan Sistem Internasional ( SI ).
Sistem ini meenggantikan semua sistem lain yang terdapat dinegara-negara yang mengguna-
kan sistem matrik sendiri.
Satuan Sistem Internasional harus memenuhi 3 syarat, yaitu :
1. Satuan itu tetap, tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun.
2. Bersifat Internasional , sehingga dapat dipakai dimanapun.
3. Mudah ditiru oleh setiap orang yang menggunakan.
Pada tahun 1971 dalam konferensi umum mengenai berat dan ukuran yang ke-14 ditetap-
kan tujuh besaran pokok seperti pada tabel 1.1.
Sistem Satuan Internasional ( Sistem Matrik ) ada dua macam yaitu :
* Sistem mks ( meter - kilogram - sekon )
* Sistem cgs ( centimeter - gram - sekon )
Selain itu, terdapat sistem satuan lain yang masih banyak digunakan dibeberapa negara ,
yaitu, satuan sistem Inggris atau sistem fps diantaranya adalah sebagai berikut.
- Satuan panjang dinyatakan dalam kaki (feet).
- Satuan massa dinyatakan dalam pound.
- Satuan waktu dinyatakan dalam sekon.
Kesetaraan antara sistem mks, cgs, dan Inggris adalah sebagai berikut :
1 kg = 1.000 g
1 m = 100 cm
1 feet = 0,3048 m
A. Panjang
Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruangan. Menurut satuan SI besaran panjang
dinyatakan dalam meter.
Perlu diketahui bahwa lebar, tinggi, jarak, kedalaman, keliling, dan garis tengah juga merupa-
kan besaran panjang.
Sebelum adanya kesepakatan penggunaan SI, standar satuan panjang internasional pertama
adalah sebuah batang yang terbuat dari batang campuran platina-iridium yang disebut seba-
gai meter standar.
Saat ini alat tersebut disimpan di The Internasional Bureau of Weights and Measures Paris.
Kendala penggunaan meter standar batang platina-iridium adalah :
1. Mudah rusak dan sukar untuk dibuat ulang.
2. Ketelitian pengukurannya tidak lagi memadai untuk ilmu pebgetahuan dan teknologi mo-
dern.
Untuk memecahkan masalah tersebut , tahun 1960 para ahli fisika melakukan konferensi
umum mengenai Berat dan Ukuran, pada pertemuan tersebut diputuskan bahwa panjang
1 meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran sinar jingga merah
dari atom Krypton-86 (simbol Kr-86) dalam ruang hampa.
Yang ketelitiannya lebih tinggi dibandingkan batang platina-iridium.
Pada tahun 1983, standar meter diubah lagi menjadi satu meter sama dengan jarak yang ditem
puh cahaya dalam ruang hampa selama 299.792.458 sekon.
Alat ukur panjang yang biasa digunakan adalah, mistar atau penggaris, jangka sorong , dan
mikrometer sekrup.
Tidak diperjual belikan , boleh diunduh
BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM
Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering menemukan rasa pahit atau getir, asam, atau asin
pada makanan atau minuman tertentu. Darimanakah rasa itu muncul ?
Pada dasarnya rasa makanan , minuman atau zat-zat lain disebabkan oleh sifat-sifat zat tersebut.
Untuk memperoleh pengetahuan tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan asam, basa, dan garam
suatu zat, mari kita pelajari bersama-sama tulisan dibawah ini.
A. ASAM
Jeruk nipis mempunyai rasa asam yang cukup kuat dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya
atau dengan jenis buah lainnya.
Apakah yang dimaksud dengan asam itu ?
Dalam kimia yang dimaksud dengan asam tidak terbatas pada zat-zat yang mempunyai rasa asam
tetapi dapat mencakup pengertian yang lebih luas.
Zat asam telah dikenal orang sejak jaman dahulu . Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkem-
bang seperti sekarang ini , bangsa Mesopotamia telah menggunakan " air raja " untuk memisah
kan biji emas dari campuran dengan perak. Sekarang ini zat yang dikenal dengan air raja tersebut
ternyata merupakan salah satu senyawa asam, yaitu asam nitrohidroklorat.
Meskipun senyawa asam telah dikenal sejak jaman dahulu , namun penjelasan ilmiah tentang
senyawa asam baru dimulai sekitar akhir abad ke-18 , yaitu sejak Antoine Laurent Lavoisier
mengemukakan pendapat bahwa semua zat asam mengandung oksigen .
Pada kenyataannya pendapat tersebut tidak benar, karena terdapat beberapa senyawa asam
yang tidak mengandung oksigen.
Pada tahun 1810 , seorang ahli kimia Inggris yang bernama Sir Humphry Davy mengemukakan
pendapat, bahwa semua senyawa senyawa asam mengandung unsur hidrogen, dan bukan oksigen
seperti yang dikemukakan Lavoisier.
Pada tahun 1884 ahli kimia Swedia yang bernama Swante August Arrhenius mengemukakan teori
ion dan merumuskan pengertian asam.
Menurut Arrhenius , suatu atom unsur yang berinteraksi dengan atom-atom unsur lainnya
dapat kehilangan (melepaskan) elektron atau memperoleh sejumlah elektron .
Atom unsur yang melepaskan elektron akan menjadi bermuatan positif, sedangkan atom unsur
yang memperoleh atau menangkap elektron akan menjadi bermuatan negatif.
Atom-atom unsur yang bermuatan listrik ( positif atau negatif ) tersebut dinamakan ion.
Contohnya : ion hidrogen ( H+ ) , ion natrium (Na+) , ion klorida ( Cl¯) , ion hidroksida ( OH¯)
»» BACA SELENGKAPNYA
BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM
Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering menemukan rasa pahit atau getir, asam, atau asin
pada makanan atau minuman tertentu. Darimanakah rasa itu muncul ?
Pada dasarnya rasa makanan , minuman atau zat-zat lain disebabkan oleh sifat-sifat zat tersebut.
Untuk memperoleh pengetahuan tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan asam, basa, dan garam
suatu zat, mari kita pelajari bersama-sama tulisan dibawah ini.
A. ASAM
Jeruk nipis mempunyai rasa asam yang cukup kuat dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya
atau dengan jenis buah lainnya.
Apakah yang dimaksud dengan asam itu ?
Dalam kimia yang dimaksud dengan asam tidak terbatas pada zat-zat yang mempunyai rasa asam
tetapi dapat mencakup pengertian yang lebih luas.
Zat asam telah dikenal orang sejak jaman dahulu . Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkem-
bang seperti sekarang ini , bangsa Mesopotamia telah menggunakan " air raja " untuk memisah
kan biji emas dari campuran dengan perak. Sekarang ini zat yang dikenal dengan air raja tersebut
ternyata merupakan salah satu senyawa asam, yaitu asam nitrohidroklorat.
Meskipun senyawa asam telah dikenal sejak jaman dahulu , namun penjelasan ilmiah tentang
senyawa asam baru dimulai sekitar akhir abad ke-18 , yaitu sejak Antoine Laurent Lavoisier
mengemukakan pendapat bahwa semua zat asam mengandung oksigen .
Pada kenyataannya pendapat tersebut tidak benar, karena terdapat beberapa senyawa asam
yang tidak mengandung oksigen.
Pada tahun 1810 , seorang ahli kimia Inggris yang bernama Sir Humphry Davy mengemukakan
pendapat, bahwa semua senyawa senyawa asam mengandung unsur hidrogen, dan bukan oksigen
seperti yang dikemukakan Lavoisier.
Pada tahun 1884 ahli kimia Swedia yang bernama Swante August Arrhenius mengemukakan teori
ion dan merumuskan pengertian asam.
Menurut Arrhenius , suatu atom unsur yang berinteraksi dengan atom-atom unsur lainnya
dapat kehilangan (melepaskan) elektron atau memperoleh sejumlah elektron .
Atom unsur yang melepaskan elektron akan menjadi bermuatan positif, sedangkan atom unsur
yang memperoleh atau menangkap elektron akan menjadi bermuatan negatif.
Atom-atom unsur yang bermuatan listrik ( positif atau negatif ) tersebut dinamakan ion.
Contohnya : ion hidrogen ( H+ ) , ion natrium (Na+) , ion klorida ( Cl¯) , ion hidroksida ( OH¯)
RINGKASAN TEORI
KIMIA 7
Disusun untuk kalangan sendiri, tidak diperjualbelikan.
BAB 1. PENGANTAR KIMIA
Sudah sejak lama manusia telah mempraktikkan Ilmu Kimia , meskipun pada dasarnya
masih terbatas pada cara yang sederhana dan diawali dari kegiatan coba-coba.
Pada tahun 3500 SM , bangsa Mesir Kuno telah mengetahui cara mengawetkan mayat, mem-
buat anggur, membuat keramik, meramu obat , membuat zat pewarna. Akan tetapi pada
saat itu belum ada penjelasan teoritis yang berkaitan dengan cara-cara tersebut.
Baru sekitar abad ke-4 Masehi , para ahli filsafat Yunani kuno yaitu ; Demokritus,
Aristoteles, dan Plato mulai memikirkan tentang benda-benda yang terdapat di alam ini.
Menurut Demokritus ; setiap zat tersusun atas bagian partikel-partikel sangat kecil yang
tidak dapat dibelah yang disebut atom.
Atom berasal dari kata bahasa Yunani atomos, artinya " tidak dapat dibelah"
Menurut Aristoteles ; bahwa semua zat terdiri atas empat jenis unsur , yaitu unsur tanah,
unsur air, unsur udara, dan unsur api.
Pendapat -pendapat Demokritus, Aristoteles dan para ahli filsafat lainnya tentang zat atau
benda-benda yang terdapat dialam tersebut tidak didasari hasil percobaan atau penelitian
akan tetapi sebatas pemikiran-pemikiran mereka masing-masing.
Sekitar abad pertengahan Masehi , pengetahuan tentang benda-benda dialam ini mulai
menemui titik terang . Hal ini karena seorang Ilmuwan Arab yang bernama Jabir Ibnu Hayan
atau Geber (di Eropa) merumuskan " ALKIMIA" (dalam bahasa Arab berarti perubahan zat).
Alkimia inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal ilmu kimia , sehingga Jabir Ibnu Hayan atau
Geber dijuluki " Bapak Kimia Klasik "
Pada perkembangan selanjutnya , para ilmuwan Eropa mempelajari kimia setelah Jabir
Ibnu Hayan merumuskannya. Beberaapa ilmuwan tersebut adalah Joseph Black , Henry
Cavendish, Joseph Priestley, dan George Ernst Stahl. Para ilmuwan tersebut kemudian
melakukan penelitian-penelitian dan menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidang
kimia yang sifatnya masih terpisah dan berdiri sendiri.
Pada abad ke-18 , ilmuwan Perancis yang bernama Antoine Laurent Lavoisier (1743 -
1794 ) berhasil menggabungkan penemuan-penemuan baru dibidang kimia yang terpisah dan
berdiri sendiri tersebut menjadi satu kesatuan, yaitu dengan membuat kerangka dasar kimia
berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan sebelumnya .
Atas jasanya tersebut , Lavoisier dianggap memberikan sumbangan besar terhadap perkem-
bangan ilmu kimia modern , sehingga dia dijuluki " Bapak Kimia Modern ".
Kimia adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan struktur , komposisi, (susunan),
sifat-sifat, dan ciri-ciri suatu zat , khususnya dalam tingkatan atom dan molekul.
Kimia merupakan ilmu yang didasarkan pada fakta-fakta dan eksperimen yang dilakukan se-
cara sistematik.
Dengan demikian kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu ilmu pe-
ngetahuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang dapat diamati di alam yang
mengembangkan pola pikir ilmia dalam memecahkan semua permasalahan yang berkaitan
dengan alam.
Pola pikir demikian dikenal dengan istilah metode ilmiah.
Adanya keterkaitan antara ilmu kimia dengan ilmu-ilmu lain, khususnya IPA telah mem-
perluas kajian ilmu kimia, sehingga melahirkan cabang-cabang ilmu kimia, seperti kimia fisika
kimia makanan, biokimia, kimia lingkungan, kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik,
dan lain-lain.
Kimia fisika berhubungan dengan kajian tentang perubahan struktur materi dan sifat-sifat
materi melalui mekanisme perubahan kimia ( reaksi kimia ) serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
Kimia makanan berhubungan dengan kajian tentang komposisi zat kimia dan reaksi kimia pada
bahan makanan.
Biokimia berhubungan dengan kajian tentang zat -zat kimia dan reaksi-reaksi kimia yang terda-
pat dalam proses-proses biologi , seperti fotosintesis, dan metabolisme pada makhluk hidup.
Kimia lingkungan berhubungan dengan kajian tentang interaksi dan dampak yang ditimbulkan
dari zat kimia , serta reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan , seperti pencemaran lingkungan.
Kimia Analitik berhubungan dengan kajian tentang cara menganalisa zat atau bahan kimia
secara menyeluruh (kualitatif dan kuantitatif).
Kimia organik berhubungan dengan kajian tentang struktur , reaksi, mekanisme ikatan kimia,
proses pembuatan dan kegunaan senyawa-senyawa organik , misalnya hidrokarbon pada
minyak bumi.
Kimia anorganik berhubungan dengan kajian tentang unsur-unsur , senyawa mekanisme pem-
bentukan senyawa dari unsur-unsurnya, serta pemanfaatan senyawa-senyawa kimia.
Kehadiran kimia sebagai ilmu pengetahuan telah dirasakan manfaatnya disemua bidang
kehidupan. Contoh bahan pakaian sekarang ini banyak yang diperoleh dari rekayasa kimia
yang disebut bahan sintetik, seperti nilon yang digunakan sebagai pengganti kapas, wol, dan
sutra alam yang kapasitasnya di alam terbatas.
Dibidang pertanian , digunakan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan hasil pa-
nen . Dalam bidang kedokteran , kimia telah menyelamatkan banyak manusia di bumi ini.
Seperti telah kita ketahui bahwa kimia merupakan cabang dari IPA yang selalu mengem-
bangkan pola pikir ilmiah. Hal ini disebut dengan metode ilmiah .
Metode ilmiah tahapanya sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah.
2. Mengumpulkan fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut
3. Menyusun hipotesis atau dugaan sementara tentang penyebab masalah.
4. Melakukan eksperimen yang digunakan untuk menguji hipotesis.
5. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen
6. Menyusun strategi pemecahan masalah.
Jika hasil penelitian yang diperoleh para ilmuwan (peneliti) dalam bidang kimia tersebut
merupakan gejala-gejala alam yang teratur , umum dan sederhana, maka hasil penelitian ter-
sebut dinyatakan sebagai hukum alam atau dalam hal ini hukum kimia.
Oleh karena itu , secara sederhana , tahapan-tahapan metode ilmiah dalam kimia dapat digam-
barkan sebagai berikut :
PENGAMATAN
HUKUM
TEORI
MODIFIKASI TEORI
MENGUJI TEORI
PERCOBAAN
Apabila suatu percobaan telah berhasil membuktikan kebenaran hipotesis, maka hipotesis
tersebut kemudian menjadi teori yang dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian-pene-
litian atau percobaan-percobaan selanjutnya.
LABORATORIUM KIMIA
Dalam laboratorium kimia , biasanya banyak terdapat alat-alat eksperimen yang dapat
digunakan untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi setiap siswa. Disamping itu
dalam suatu laboratorium kimia juga terdapat bahan -bahan eksperimen.
Setiap orang yang akan melakukan kegiatan laboratorium , hendaknya mempunyai penge-
tahuan yang baik tentang alat-alat laboratorium tersebut.
Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan dalam laboratorium kimia , sebaiknya kalian
mempelajari terlebih dahulu fungsi dan kegunaan berbagai alat laboratorium tersebut.
ALAT LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA ;
NO ALAT FUNGSI
1. Timbangan untuk menimbang bahan
2. Termometer untuk mengukur suhu
3. Stop watch untuk mengukur waktu
4. Labu alas bulat untuk menyimpan zat kimia
5. Labu erlenmeyer untuk mereaksikan zat kimia
6. Gelas beker untuk Untuk mereaksikan dan menyimpan zat kimia
7. Pembakar bunsen untuk mereaksikan zat kimia dengan cara pemanasan.
8. Tabung reaksi untuk mereaksikan zat kimia
9. Gelas ukur untuk mengukur volume larutan
10. Cawan untuk menghaluskan zat kimia
11. Rak tabung reaksi untuk menyimpan tabung reaksi
12. Penjepit untuk menjepit tabung reaksi pada reaksi kimia tertentu.
»» BACA SELENGKAPNYA
KIMIA 7
Disusun untuk kalangan sendiri, tidak diperjualbelikan.
BAB 1. PENGANTAR KIMIA
Sudah sejak lama manusia telah mempraktikkan Ilmu Kimia , meskipun pada dasarnya
masih terbatas pada cara yang sederhana dan diawali dari kegiatan coba-coba.
Pada tahun 3500 SM , bangsa Mesir Kuno telah mengetahui cara mengawetkan mayat, mem-
buat anggur, membuat keramik, meramu obat , membuat zat pewarna. Akan tetapi pada
saat itu belum ada penjelasan teoritis yang berkaitan dengan cara-cara tersebut.
Baru sekitar abad ke-4 Masehi , para ahli filsafat Yunani kuno yaitu ; Demokritus,
Aristoteles, dan Plato mulai memikirkan tentang benda-benda yang terdapat di alam ini.
Menurut Demokritus ; setiap zat tersusun atas bagian partikel-partikel sangat kecil yang
tidak dapat dibelah yang disebut atom.
Atom berasal dari kata bahasa Yunani atomos, artinya " tidak dapat dibelah"
Menurut Aristoteles ; bahwa semua zat terdiri atas empat jenis unsur , yaitu unsur tanah,
unsur air, unsur udara, dan unsur api.
Pendapat -pendapat Demokritus, Aristoteles dan para ahli filsafat lainnya tentang zat atau
benda-benda yang terdapat dialam tersebut tidak didasari hasil percobaan atau penelitian
akan tetapi sebatas pemikiran-pemikiran mereka masing-masing.
Sekitar abad pertengahan Masehi , pengetahuan tentang benda-benda dialam ini mulai
menemui titik terang . Hal ini karena seorang Ilmuwan Arab yang bernama Jabir Ibnu Hayan
atau Geber (di Eropa) merumuskan " ALKIMIA" (dalam bahasa Arab berarti perubahan zat).
Alkimia inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal ilmu kimia , sehingga Jabir Ibnu Hayan atau
Geber dijuluki " Bapak Kimia Klasik "
Pada perkembangan selanjutnya , para ilmuwan Eropa mempelajari kimia setelah Jabir
Ibnu Hayan merumuskannya. Beberaapa ilmuwan tersebut adalah Joseph Black , Henry
Cavendish, Joseph Priestley, dan George Ernst Stahl. Para ilmuwan tersebut kemudian
melakukan penelitian-penelitian dan menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidang
kimia yang sifatnya masih terpisah dan berdiri sendiri.
Pada abad ke-18 , ilmuwan Perancis yang bernama Antoine Laurent Lavoisier (1743 -
1794 ) berhasil menggabungkan penemuan-penemuan baru dibidang kimia yang terpisah dan
berdiri sendiri tersebut menjadi satu kesatuan, yaitu dengan membuat kerangka dasar kimia
berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan sebelumnya .
Atas jasanya tersebut , Lavoisier dianggap memberikan sumbangan besar terhadap perkem-
bangan ilmu kimia modern , sehingga dia dijuluki " Bapak Kimia Modern ".
Kimia adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan struktur , komposisi, (susunan),
sifat-sifat, dan ciri-ciri suatu zat , khususnya dalam tingkatan atom dan molekul.
Kimia merupakan ilmu yang didasarkan pada fakta-fakta dan eksperimen yang dilakukan se-
cara sistematik.
Dengan demikian kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu ilmu pe-
ngetahuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang dapat diamati di alam yang
mengembangkan pola pikir ilmia dalam memecahkan semua permasalahan yang berkaitan
dengan alam.
Pola pikir demikian dikenal dengan istilah metode ilmiah.
Adanya keterkaitan antara ilmu kimia dengan ilmu-ilmu lain, khususnya IPA telah mem-
perluas kajian ilmu kimia, sehingga melahirkan cabang-cabang ilmu kimia, seperti kimia fisika
kimia makanan, biokimia, kimia lingkungan, kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik,
dan lain-lain.
Kimia fisika berhubungan dengan kajian tentang perubahan struktur materi dan sifat-sifat
materi melalui mekanisme perubahan kimia ( reaksi kimia ) serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
Kimia makanan berhubungan dengan kajian tentang komposisi zat kimia dan reaksi kimia pada
bahan makanan.
Biokimia berhubungan dengan kajian tentang zat -zat kimia dan reaksi-reaksi kimia yang terda-
pat dalam proses-proses biologi , seperti fotosintesis, dan metabolisme pada makhluk hidup.
Kimia lingkungan berhubungan dengan kajian tentang interaksi dan dampak yang ditimbulkan
dari zat kimia , serta reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan , seperti pencemaran lingkungan.
Kimia Analitik berhubungan dengan kajian tentang cara menganalisa zat atau bahan kimia
secara menyeluruh (kualitatif dan kuantitatif).
Kimia organik berhubungan dengan kajian tentang struktur , reaksi, mekanisme ikatan kimia,
proses pembuatan dan kegunaan senyawa-senyawa organik , misalnya hidrokarbon pada
minyak bumi.
Kimia anorganik berhubungan dengan kajian tentang unsur-unsur , senyawa mekanisme pem-
bentukan senyawa dari unsur-unsurnya, serta pemanfaatan senyawa-senyawa kimia.
Kehadiran kimia sebagai ilmu pengetahuan telah dirasakan manfaatnya disemua bidang
kehidupan. Contoh bahan pakaian sekarang ini banyak yang diperoleh dari rekayasa kimia
yang disebut bahan sintetik, seperti nilon yang digunakan sebagai pengganti kapas, wol, dan
sutra alam yang kapasitasnya di alam terbatas.
Dibidang pertanian , digunakan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan hasil pa-
nen . Dalam bidang kedokteran , kimia telah menyelamatkan banyak manusia di bumi ini.
Seperti telah kita ketahui bahwa kimia merupakan cabang dari IPA yang selalu mengem-
bangkan pola pikir ilmiah. Hal ini disebut dengan metode ilmiah .
Metode ilmiah tahapanya sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah.
2. Mengumpulkan fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut
3. Menyusun hipotesis atau dugaan sementara tentang penyebab masalah.
4. Melakukan eksperimen yang digunakan untuk menguji hipotesis.
5. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen
6. Menyusun strategi pemecahan masalah.
Jika hasil penelitian yang diperoleh para ilmuwan (peneliti) dalam bidang kimia tersebut
merupakan gejala-gejala alam yang teratur , umum dan sederhana, maka hasil penelitian ter-
sebut dinyatakan sebagai hukum alam atau dalam hal ini hukum kimia.
Oleh karena itu , secara sederhana , tahapan-tahapan metode ilmiah dalam kimia dapat digam-
barkan sebagai berikut :
PENGAMATAN
HUKUM
TEORI
MODIFIKASI TEORI
MENGUJI TEORI
PERCOBAAN
Apabila suatu percobaan telah berhasil membuktikan kebenaran hipotesis, maka hipotesis
tersebut kemudian menjadi teori yang dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian-pene-
litian atau percobaan-percobaan selanjutnya.
LABORATORIUM KIMIA
Dalam laboratorium kimia , biasanya banyak terdapat alat-alat eksperimen yang dapat
digunakan untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi setiap siswa. Disamping itu
dalam suatu laboratorium kimia juga terdapat bahan -bahan eksperimen.
Setiap orang yang akan melakukan kegiatan laboratorium , hendaknya mempunyai penge-
tahuan yang baik tentang alat-alat laboratorium tersebut.
Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan dalam laboratorium kimia , sebaiknya kalian
mempelajari terlebih dahulu fungsi dan kegunaan berbagai alat laboratorium tersebut.
ALAT LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA ;
NO ALAT FUNGSI
1. Timbangan untuk menimbang bahan
2. Termometer untuk mengukur suhu
3. Stop watch untuk mengukur waktu
4. Labu alas bulat untuk menyimpan zat kimia
5. Labu erlenmeyer untuk mereaksikan zat kimia
6. Gelas beker untuk Untuk mereaksikan dan menyimpan zat kimia
7. Pembakar bunsen untuk mereaksikan zat kimia dengan cara pemanasan.
8. Tabung reaksi untuk mereaksikan zat kimia
9. Gelas ukur untuk mengukur volume larutan
10. Cawan untuk menghaluskan zat kimia
11. Rak tabung reaksi untuk menyimpan tabung reaksi
12. Penjepit untuk menjepit tabung reaksi pada reaksi kimia tertentu.
ZAT dan WUJUDNYA
kalas VII semester 1
Ringkasaan Teori
1. Massa Jenis
»» BACA SELENGKAPNYA
kalas VII semester 1
Ringkasaan Teori
1. Massa Jenis
•Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume zat itu.
•Lambangnya p dibaca rho
•Rumusnya :
p = m /v dimana,
p = massa jenis ( kg/m³ )
m = massa benda (kg atau gr )
v = volume ( m³ atau cm³)
.
Contoh soal :1Sebuah batu bata memiliki ukuran panjang 24cm lebar 11cm dan tinggi 4 cm . Setelah ditimbang ternyata massa batu bata itu 1584gr . Hitunglah massa jenis batu bata itu.
Nyatakan jawabanmu dalam satuan gr/cm³ dan dalam kg/m³.
jawab :
v = p x l x t = 24cm x 11cm x 4cm
= 1056 cm³
a). p = m/v = 1584 gr / 1056 cm³ = 1,5gr/cm³
b). p = 1,5 gr/cm³ = 1,5gr / 1cm³
= 1,5 x 10ˉ³kg / 1 x 10ˉ⁶m³
= 1,5 x 10³ kg/m³
2. Pasir dalam sebuah ember bermassa 30 kg. Apabila massa jenis pasir 1,5 x 10³ kg/m³, berapakah volume pasir ?
Jawab :
V = m /p = 30 kg : (1,5 x 10³ kg/m³)
= 30/1,5 x 10ˉ³ m³
= 20 x 10 ˉ³m³ = 2 x 10ˉ² m³
MASSA JENIS RELATIF
•Massa jenis relatif adalah perbandingan massa jenis suatu benda dengan massa jenis air.
•Rumusnya : ρrelatif = ρbenda / ρair
•Contoh soal :
Massa jenis relatif alkohol 0,79 . Jika massa jenis air 1 gr/cm³. Berapa massa jenis alkohol ?
Diketahui : ρrelatif alkohol = 0,79
ρair = 1 gr/cm³
•Jawab : ρrelatif = ρbenda / ρair
ρbenda = ρrelatif x 1 gr/cm³
ρbenda = 0,79 x 1 gr/cm³
ρbenda = 0,79 gr/cm³
ρbenda = 790 kg/m³
Massa jenis Campuran
•Rumusnya : ρcampuran = (mA + mB) / (vA + vB ) .
•Contoh soal :
Dua macam zat A dan B akan dicampur , massa zat A 1000 gr dan massa jenis zat A 2,5gr/cm³ . Massa zat B 1800 gram dan massa jenis zat B = 2gr/cm³.
Berapakah massa jenis campurannya ?
•Diketahui : mA = 1000 gr
mB = 1800 gr
ρA = 2,5 gr/cm³
ρB = 2 gr/cm³
Ditanyakan : ρcampuran = .......?
Jawab : ρcampuran = (mA + mB) / (vA + vB)
vA dan vB dicari dulu :
vA = mA/ρA : vA = 1000gr / 2,5 gr/cm³
= 400 cm³
vB = mB/ρB : vB = 1800gr / 2 gr/cm³
vB = 900 cm³
•Jadi ρcampuran = (mA + mB) / (vA + vB )
= (1000 + 800) /( 400 + 900)
= 2,15 gr/cm³
2. WUJUD ZAT
Wujud Zat ada 3 yaitu :
a. ZAT PADAT .
Ciri-ciri zat padat :
* Bentuk dan Volumenya tetap
* Letak molekulnya saling berdekatan.
* Gaya Kohesi (gaya tarik menarik antar partikelnya) kuat.
* Gerak partikelnya hanya bergetar ditempat ( terbatas).
b. ZAT CAIR.
Ciri-cirinya :
* Bentuknya berubah-ubah tetapi volumenya tetap.
* Gaya Kohesi kurang kuat.
* Letak molekulnya agak berjauhan.
* Gerak partikelnya dapat berpiundah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya.
c. GAS.
Ciri-ciri gas :
* Bentuk dan volumenya berubah-ubah
* Letak molekulnya sangat berjauhan.
* Gaya Kohesinya hampir tidak ada.
*Gerak partikel bebas bergerak dan mudah terlepas dari kelompoknya , sehingga terjadi benturan
satu sama lain. Oleh karena itu gas mempunyai tekanan.
PERUBAHAN WUJUD ZAT.
Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud karena pengaruh energi , seperti air menjadi gas.
Perubahan Zat dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
A. Perubahan Fisika
Adalah perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat lainnya.
Contohnya : es mencair, air membeku, air menguap , air mendidih, gula larut dalamair, zat yang memuai, dan logam yang berpijar ketika dipanaskan.
B. Perubahan Kimia
Adalah perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat jenis lain.
Contohnya : Kayu yang dibakar akan menjadi arang dan abu
Ubi kayu menjadi tape
Kedelai menjadi tempe.
GAYA ANTAR PARTIKEL ZAT
Jika kita menulis dikertas maka tinta akan menempel pada kertas.
Mengapa demikian ? Karena adanya gaya tarik yang kuat antar partikel tinta dan dengan partikel kertas.
Ada dua macam gaya tarik menarik antar partikel yaitu : Kohesi dan Adhesi.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel sejenis.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel tidak sejenis ( contohnya tinta dan kertas).