RINGKASAN TEORI


KIMIA 7



Disusun untuk kalangan sendiri, tidak diperjualbelikan.



BAB 1. PENGANTAR KIMIA


     

Sudah sejak lama manusia telah mempraktikkan Ilmu Kimia , meskipun pada dasarnya

masih terbatas pada cara yang sederhana dan diawali dari kegiatan coba-coba.

Pada tahun 3500 SM , bangsa Mesir Kuno telah mengetahui cara mengawetkan mayat, mem-

buat  anggur, membuat keramik, meramu obat , membuat zat pewarna.  Akan tetapi pada

saat itu belum ada penjelasan teoritis yang berkaitan dengan cara-cara tersebut.

Baru sekitar abad ke-4 Masehi , para ahli filsafat  Yunani kuno yaitu ; Demokritus, 

Aristoteles,  dan Plato mulai memikirkan tentang benda-benda yang terdapat di alam ini.

Menurut Demokritus ; setiap zat tersusun atas bagian partikel-partikel sangat kecil yang

tidak dapat dibelah yang disebut atom.

Atom berasal dari kata bahasa Yunani atomos, artinya " tidak dapat dibelah"

Menurut Aristoteles ; bahwa semua zat terdiri atas empat jenis unsur , yaitu unsur tanah

unsur air, unsur udara, dan unsur api.

Pendapat -pendapat Demokritus, Aristoteles dan para ahli filsafat lainnya tentang zat atau

benda-benda yang terdapat dialam tersebut tidak didasari hasil percobaan atau penelitian 

akan tetapi sebatas pemikiran-pemikiran mereka masing-masing.

Sekitar abad pertengahan Masehi , pengetahuan tentang benda-benda dialam ini mulai

menemui titik terang . Hal ini karena seorang Ilmuwan Arab yang bernama Jabir Ibnu Hayan 

atau Geber (di Eropa) merumuskan  " ALKIMIA" (dalam bahasa Arab berarti perubahan zat).

Alkimia inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal ilmu kimia , sehingga Jabir Ibnu Hayan atau

Geber dijuluki  " Bapak Kimia Klasik "

Pada perkembangan selanjutnya , para ilmuwan Eropa mempelajari kimia setelah Jabir

Ibnu Hayan merumuskannya. Beberaapa ilmuwan tersebut adalah   Joseph Black  ,   Henry 

Cavendish,  Joseph Priestley,  dan  George Ernst Stahl.  Para ilmuwan tersebut kemudian

melakukan penelitian-penelitian dan menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidang

kimia yang sifatnya masih terpisah dan berdiri  sendiri.

Pada abad ke-18 , ilmuwan Perancis yang bernama Antoine Laurent Lavoisier (1743  -

1794 ) berhasil menggabungkan penemuan-penemuan baru dibidang kimia yang terpisah dan

berdiri sendiri tersebut menjadi satu kesatuan,  yaitu dengan membuat kerangka dasar kimia

berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan sebelumnya .

Atas jasanya tersebut , Lavoisier  dianggap memberikan sumbangan besar terhadap perkem-

bangan ilmu kimia modern ,  sehingga dia dijuluki   " Bapak  Kimia  Modern ".



Kimia adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan struktur , komposisi, (susunan),

sifat-sifat, dan ciri-ciri suatu zat , khususnya dalam tingkatan atom dan molekul.

Kimia merupakan ilmu yang didasarkan pada fakta-fakta dan eksperimen yang dilakukan se-

cara sistematik.

Dengan demikian kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu ilmu pe-

ngetahuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang dapat diamati di alam yang 

mengembangkan pola pikir ilmia dalam memecahkan semua permasalahan yang berkaitan 

dengan alam.

Pola pikir demikian dikenal dengan istilah metode ilmiah.

Adanya keterkaitan antara ilmu kimia dengan ilmu-ilmu lain, khususnya IPA telah mem-

perluas kajian ilmu kimia, sehingga melahirkan cabang-cabang ilmu kimia, seperti kimia fisika

kimia makanan, biokimia, kimia lingkungan, kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik,

dan lain-lain.

Kimia fisika berhubungan dengan kajian tentang perubahan struktur materi dan sifat-sifat

materi melalui mekanisme perubahan kimia ( reaksi kimia ) serta energi yang menyertai

perubahan tersebut.

Kimia makanan berhubungan dengan kajian tentang komposisi zat kimia dan reaksi kimia pada

bahan makanan.

Biokimia berhubungan dengan kajian tentang zat -zat kimia dan reaksi-reaksi kimia yang terda-

pat dalam proses-proses biologi , seperti fotosintesis, dan metabolisme pada makhluk hidup.

Kimia lingkungan berhubungan dengan kajian tentang interaksi dan dampak yang ditimbulkan

dari zat kimia , serta reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan , seperti pencemaran lingkungan.

Kimia Analitik berhubungan dengan kajian tentang cara menganalisa zat atau bahan kimia 

secara menyeluruh  (kualitatif dan kuantitatif).

Kimia organik berhubungan dengan kajian tentang struktur , reaksi, mekanisme ikatan kimia,

proses pembuatan dan kegunaan senyawa-senyawa organik , misalnya hidrokarbon pada

minyak bumi.

Kimia anorganik berhubungan dengan kajian tentang unsur-unsur , senyawa mekanisme pem-

bentukan senyawa dari unsur-unsurnya, serta pemanfaatan senyawa-senyawa kimia.

Kehadiran kimia sebagai ilmu pengetahuan telah dirasakan manfaatnya disemua bidang

kehidupan. Contoh bahan pakaian sekarang ini banyak yang diperoleh  dari rekayasa kimia 

yang disebut bahan sintetik, seperti nilon yang digunakan sebagai pengganti kapas,  wol, dan

sutra alam yang kapasitasnya di alam terbatas.

Dibidang pertanian , digunakan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan hasil pa-

nen .  Dalam bidang kedokteran , kimia telah menyelamatkan banyak manusia di bumi ini.

Seperti telah kita ketahui bahwa kimia merupakan cabang dari IPA yang selalu mengem-

bangkan pola pikir ilmiah. Hal ini disebut dengan metode ilmiah .

Metode ilmiah tahapanya sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi atau mengenali masalah.

2. Mengumpulkan fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah tersebut

3. Menyusun hipotesis atau dugaan sementara tentang penyebab masalah.

4. Melakukan eksperimen yang digunakan untuk menguji hipotesis.

5. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari eksperimen

6. Menyusun strategi pemecahan masalah.

Jika hasil penelitian yang diperoleh para ilmuwan (peneliti)  dalam bidang kimia tersebut

merupakan gejala-gejala alam yang teratur , umum dan sederhana, maka hasil penelitian ter-

sebut dinyatakan sebagai hukum alam atau dalam hal ini hukum kimia.

Oleh karena itu , secara sederhana , tahapan-tahapan metode ilmiah dalam kimia dapat digam-

barkan sebagai berikut :
   PENGAMATAN
                
       HUKUM

        TEORI
                        MODIFIKASI TEORI

 MENGUJI TEORI
     PERCOBAAN


Apabila suatu percobaan telah berhasil membuktikan kebenaran hipotesis, maka hipotesis

tersebut kemudian menjadi teori yang dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian-pene-

litian atau percobaan-percobaan selanjutnya. 



LABORATORIUM  KIMIA

Dalam  laboratorium  kimia , biasanya banyak terdapat alat-alat eksperimen yang dapat

digunakan untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi setiap siswa.  Disamping itu

dalam suatu laboratorium kimia juga terdapat bahan -bahan eksperimen.

Setiap orang yang akan melakukan kegiatan laboratorium , hendaknya mempunyai penge-

tahuan yang baik tentang alat-alat laboratorium tersebut.

Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan  dalam laboratorium kimia , sebaiknya kalian 

mempelajari terlebih dahulu fungsi dan kegunaan berbagai alat laboratorium tersebut.

ALAT LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA ;

NO ALAT   FUNGSI



1. Timbangan   untuk menimbang bahan     

2. Termometer   untuk mengukur suhu    

3. Stop watch   untuk mengukur waktu  

4. Labu alas bulat   untuk menyimpan zat kimia    

5. Labu erlenmeyer   untuk  mereaksikan zat kimia  

6. Gelas beker   untuk Untuk mereaksikan dan menyimpan zat kimia

7. Pembakar bunsen   untuk mereaksikan zat kimia dengan cara pemanasan.

8. Tabung reaksi   untuk mereaksikan zat kimia       

9. Gelas ukur   untuk mengukur volume larutan  

10. Cawan     untuk menghaluskan zat kimia    

11. Rak tabung reaksi    untuk menyimpan tabung reaksi  

12. Penjepit     untuk menjepit tabung reaksi pada reaksi kimia tertentu.





                                                    
      



edit post

Comments

0 Response to 'BAB. I PENGANTAR KIMIA'

Posting Komentar